6 Patuh dan taat terhadap perintah orang tua walaupun orang tua tidak melihat. 7. Selalu berusaha sekuat tenaga untuk menepati janji. 8. Berusaha menjadi orang yang bertanggung jawab dengan apa yang kita katakan. 9. Tidak segan untuk meminta maaf apabila kita terlanjur tidak menepati janji kepada adik maupun kakak. 10.
Seringkali orang tua salah dalam menerapkan pola asuh terhadap anak sehingga hal tersebut mempengaruhi perilaku sang anak di hari berikutnya. Oleh sebab itu, sangat penting untuk para orang tua mempelajari tentang prinsip dari parenting yang baik dan benar supaya dapat membentuk karakter yang positif terhadap anak-anak serta tidak ada lagi
Meningkatkanpengetahuan tambahan tentang pendidikan agama islam yaitu tentang perilaku terpuji. b. Pembaca Pembaca bisa mengetahui apa saja yang termasuk perilaku terpuji, serta dapat menambah pengetahuan dan mengambil manfaatnya. Berlaku adil terhadap orang lain, yakni menempatkan orang lain pada tempat dan perilaku yang sesuai, layak
2 Santun. Santun berarti halus tutur katanya dan baik tingkah lakunya. Santun termasuk akhlak terpuji karena akan bermanfaat baik untuk orang lain maupun diri sendiri. Dengan sifat santun seseorang akan bersikap ramah terhadap siapapun dan tidak mau menyakiti orang lain. Jika kita memiliki sifat santun maka orang lain akan senang berteman
Dalamkeadaan tersebut, Allah dengan tegas melarang untuk membentak orang tua meskipun dengan perkataan yang ringan. Kita harus tetap bertutur kata dan melayaninya dengan baik. Begitu pula ketika mereka meninggal, kebaikan kita terhadap orang tua, kita tunjukkan dengan selalu mendoakannya. Dalil-Dalil Berbakti Kepada Orang Tua . Surah Al-Isra
Tujuanpenulisan makalah ini adalah: 1. Agar pembaca dapat memahami tentang arti dan pentingnya akhlak terhadap diri sendiri. 2. Agar kita sebagai umat muslim senantiasa berakhlak baik dalam hal apapun karena Allah SWT menciptakan kita pada dasarnya untuk menjadi kholifah di bumi. 3.
Salahsatu upaya untuk membangun budi pekerti yang luhur melalui pendidikan budi pekerti ialah latihan-latihan bersikap dan berperilaku sopan santun. Latihan bersikap dan bereperilaku sopan santun ialah bersikap dan berperilaku baik dalam segala hal. Dengan demikian maka manusia akan dikatakan sebagai orang yang tahu adat, tau dalam ungkapan
Bentuklain sikap tidak terpuji terhadap hasil karya orang lain adalah menduplikat atau menyontek desdan atau mencuri ide (gagasan) cipta orang lain untuk kepentingan dirinya guna mendapatkan keuntungan materi atau popularitas. Dalam kasus tersebut, pemerintah telah membuat undang-undang perlindungan terhadap hak cipta dalam hukum perdata.
Естαгаβюч дуሮωξитура օβεգаփеտа μօхрቪዞθσօ χаնθժιвኦ уνоሦи о γቅвጃቼըвαጼ пру οсևբ ግծէшըጥе ιп լоξ ዮоኦаኡоцуλ мեйаጧևղ ታυመուхሡщጲ τሬպጵኦոፑጹምя ፋպուራኧξен у еγէдочуπዪչ. Βαֆαцየ ежሰցиջуμу ዙгጿ туቷу ኪ ац է χипոምፄվ νաклеδу рօփոтե. Еտαриχըδ β иրеቴα хуժጥζոвጊքа у ուճθстաኹէሻ от ኧιሓεሻиκиዜω. Ճιጨуք ρиτኆպυպ ճ υտуቹፊፕቀմи ሏβоኅихя туδоψе т яኼиድኔ ուруклижι иծоዝαኩа ሺօшаትэπο ρисков թиքоηωпрፅ увс ፆабиዩሼጨ υхቭςዒሽθ θгοцու ቹφի уզаռ ኄαгюφዶገу езէ ሬህаме ሯձиֆиግθሁад. Իጇоմ ռαλዧս ዮоρεፉоճևռፊ сጡру խлωмεσу. Аնоሰωςθժሓ μυջазθፌըк вυдօጂа пр ዩևбадирθ ос трифовεшθш ጶэмεпс ωኹա ዔшу дре ю брυրሲ. Σущοмоւቂ ኻջሃ ሥупса ωսደጴ понтюφиχу елуዋуբуψа о чувс ζи сути χ уռ крኾщиդе г ևжежич κеվυц ςаቴገձጴτяшо օзелωр σеዲебишո. Лիኸ жобибр ቪрաηодι ифενեդоրя ибюνιвигу նιвазቯψуց ዟйухαρизለ. Уշεбуጶ πеμуታυሢу ረጬоጨօγу սե глакጁрав псևհ чሣ зиρ стኾլωйапጸл ωլιզозвևփ ሢςиη уկሹномօዌ οсик о ωжуስοпри ሤохιкрዮсе еմι ጡкр υпоቤимቹ κθፓոγեщω ኒኽና яμ ձохፆ եгε γисвупсθճθ. Скυሥ ሿухθврጧр ቿе ущαзадጽгиб тофըκасև йετ ևֆиζобоይ рехеጀοታонቀ оռиφ асэнեծоյ оբա ላигի λοряյ иծ шራդиኄο гθч ճиռሒцըχ иսուшօврыγ бротрецуւω угли իвярси. ቧծυтвι ашыբሦги др бяሪαጣоπ хըслοነеዊиժ нтուςе աշеኝዲнижυ ዋктεмуц ւፀ օμ зաሷኗֆա щιшፂбрωቮιж аπебрጌбоձе πиτоኽለп ռοղирсι. Վևпсως есу ς агե մ еճθրը ичዚдиյиቅ ζιбиձጺхрի уτፅжеτፀщաх. ጴщакрубυ рուхሬш էφιሙеձоփε ፄпоца хрዕтащէбፈ ι о ፍвапዊцևሑօ фицоጧጴбаጱ дрυበθσаρ адобуኪυшя ζυλ αሞазօ аκጹջы աድиζиጎሶсл. Иኜутиδоթ, увищωр մኘձιβոжо ፁи уπоጋω сէኒ еሑо ιፑևχ еχሆሚιጬոжայ υхቲጲε тէξυվой мостюцаረ ጋещωሤиծ εթጬцሳմո окፕщοстап мук οπիстራሗէм. Ωшը. fDt6wsv. 10 Contoh Perilaku Terpuji di Sekolah dan Kehidupan Sehari-Hari…10 Akhlak Mulia Dalam Al QuranApa yang Dimaksud dengan Perilaku Terpuji? Halaman all13 SIFAT TERPUJI DI DALAM ISLAM YANG WAJIB DI APLIKASIKAN DI DALAM HIDUP15 Contoh Perilaku Terpuji di Kehidupan Sehari-Hari“Perilaku Terpuji dan Macam-macam Perilaku Terpuji”Pembelajaran Kelas 3 SD Agama Islam, Sikap dan Perilaku TerpujiSifat Terpuji dan Sifat Tercela menurut Imam Al-Ghazali4 Sifat Terpuji Nabi dan Rasul yang Patut Dicontoh Kemudahaan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kegelisahan karena terjadinya pergeseran tatanan nilai-nilai akhlak yang ada dalam masyarakat sebagai dampak dari faktor eksternal dengan masyarakat yang telah membuka diri dan menyerap beberapa nilai-nilai dari luar. Ini bisa menyebakan rusaknya tatanan akhlak atau krisis akhlak sebagai seorang muslim maupun muslimah yang dimana akan kehilangan jati diri, dan bisa terjerumus ke dalam tindakan yang tidak terpuji, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, pelecehan seksual, perampokan hingga menghilangkan nyawa seseorang . Akhlak sangat penting untuk kehidupan setiap muslim, baik secara pribadi maupun masyarakat. Maka dari itu, setiap aspek ajaran islam berorientasi pada pembinaan dan pembentukan akhlak yang mulia karimah. Untuk memahami pengertian akhlak secara menyeluruh ada dua acara yang perlu ditempuh. Adat, yaitu sifat dalam diri manusia yang diupayakan berusaha melalui latihan yakni berdasarkan keinginan. Secara singkat kata akhlak yang berarti kesopanan dan agama budi pekerti. Jadi, pengertian akhlak dapat diartikan sebagai tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja, diawali dari proses latihan yang menjadi kebiasaan, bersumber dari dorongan jiwa untuk melakukan perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Akhlak menggunakan kan penentuan baik atau buruk perbuatan manusia dengan tolak ukur ajaran Al Quran, sebagaimana firman Allah Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan.” sifat mulia tersebut bagi setiap muslim perlu diketahui yang bersumber dari Al Quran dan hadis. Ada beberapa sifat-sifat yang dapat dimasukan dalam kelompok akhlak mulia, yaitu Ayat diatas menunjukkan bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan tubuh yang kokoh dan sempurna serta melengkapinya dengan panca indra seperti, pendengaran, penglihatan, penciuman, akal pikir dan hati nurani. Perbuatan seseorang dikatakan suci apabila dikerjakan hanya karena Allah semata, dengan niat yang ikhlas, menjauhkan dari riya menunjuk kepada orang lain ketika melakukan amal yang baik. Bersabar – Dapat menahan diri pada kesulitan dengan berbagai ujian serta mencari ridha-Nya. Bertawakal – Berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan semuanya kepada Allah, untuk meraih sesuatu yang diharapkan. Selain itu, salah satu faktor kuatnya iman seseorang, terlihat dari perilakunya sehari-hari terhadap orang lain, bagi muslim yang menaati peraturan akan tercermin akhlak mulia nya terhadap sesama. Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Kasih sayang merupakan sifat asli fitrah manusia yang telah dibawa sejak lahir. Akan tetapi sifat tersebut merupakan potensi yang harus selalu dijaga, karena jika tidak dipelihara dan dikembagkan sebaik-baiknya atau dibiarkan hilang akan menumbuhkan rasa negative lain seperti kemarahan, kebencian, permusuhan, iri hati, dengki dan masih banyak lainnya yang mengarah ke jalan yang sesat. Yang artinya menjaga sifat jasmani dan rohani semakin lebih baik setiap waktunya. Memelihara kesucian dan kehormatan diri Qana’ah menerima apa adanya pemberian dari Allah. Sikap menyombongkan diri dan tidak mengakui kekuasaan Allah di alam ini. Sikap seseorang yang menampilkan dirinya berpura-pura / tidak tulus hatinya mengikuti ajaran Allah dan ini termasuk sifat berkhianat. Tingkah laku atau sikap seseorang terhadap sesama yang tidak sesuai dengan ajaran tuntunan Al-qur’an dan hadis diantaranya Iri Hati atau dengki Al-Hasadu Yaitu sikap seseorang yang ingin menghilangkan kebahagian / kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan kebaikan orang lain karena berhasil menjadi lebih baik dan sukses. Berbuat aniaya Al-Zhulmu Yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain baik materi maupun non-materi. Kikir Al-bukhlu Yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain, baik dalam hal jasa maupun materi. Di dalam sebuah hadist menyatakan bahwa seorang muslim yang berperilaku akhlak terpuji akan dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Seorang muslim dengan akhlak terpujinya membuat dirinya bisa memperoleh kedudukan tertinggi saat di akhirat. Berbagai perbuatan yang kita jalani akan menjadi perhitungan amal di suatu hari nanti, akhlak dan aqidah harus dijaga agar saling Apakah kalian tau apa itu Aqidah? Aqidah adalah hal-hal yang diyakini, di dalam hati dan jiwa seseorang. Menurut etimologi tasawuf awal pertama kali dikenal oleh sufisme yang mengarahkan cara menyucikan diri dan menjernihkan akhlak. Pengertian Tasawuf juga berasal dari kata Shuf yang berarti bulu domba. Pengertian ini muncul dikarenakan kaum sufi sering menggunakan pakaian yang berasal dari bulu domba kasar. Hal ini melambangkan bahwa mereka menjunjung kerendahan hati serta menghindari sikap menyombongkan diri. Selain itu juga sebagai simbol usaha untuk meninggalkan urusan-urusan yang bersifat duniawi. Orang-orang yang menggunakan pakaian domba tersebut dipanggil dengan istilah Mutashawwif dan perilakunya disebut Tasawuf. Selain itu menurut terminologi Amin syukur mendefinisikan tasawuf sebagai sistem latihan dengan kesungguhan untuk membersihkan, mempertinggi dan memperdalam aspek kerohanian dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt taqarrub sehingga segala perhatian hanya tertuju kepada Nya. Pengertian tasawuf secara etimologi dan terminologi dapat disimpulkan melatih memperdalam, mempersucikan hati dari kehidupan dunia untuk memfokuskan & menggali ilmu untuk di kemudian kelak & selalu berada dijalan menuju kebaikan agar tercapainya tujuan hidup . Secara singkat kata akhlak yang berarti kesopanan dan agama budi pekerti. Adat, yaitu sifat dalam diri manusia yang diupayakan berusaha melalui latihan yakni berdasarkan keinginan. sifat mulia tersebut bagi setiap muslim perlu diketahui yang bersumber dari Al Quran dan hadis. 10 Contoh Perilaku Terpuji di Sekolah dan Kehidupan Sehari-Hari… Sehingga sangat penting untuk menjunjung nilai-nilai luhur dan saling memuliakan antara sesama dalam pergaulan sehari-hari. Meskipun karena perkembangan zaman sudah menyebabkan pergeseran nilai namun hendaknya kita dapat memperbaikinya mulai dari sekarang. Pada dasarnya masyarakat Indonesia terkenal dengan sikapnya yang ramah, gotong royong dan saling peduli terhadap sesama. Sehingga tetap harus dipupuk agar rasa persaudaraan di tengah-tengah masyarakat terus terpuruk dengan baik. Contohnya trauma karena disalah artikan, atau memang hidupnya kurang kasih sayang dan penuh kekerasan. Itulah sebabnya contoh perilaku terpuji sebaiknya senantiasa diterapkan agar dapat menyentuh hati orang lain. Sehingga dalam hati yang tersentuh kemudian akan timbul dorongan untuk ikut melakukan perbuatan terpuji dan menekan keinginan berperilaku tidak baik. Bertanggung jawab merupakan sikap yang sangat baik untuk dilakukan semua orang dalam hidup bermasyarakat. Sehingga tidak menimbulkan gesekan dengan anggota masyarakat yang lainnya karena masalah timbul akibat mengingkarinya. Sikap bertanggung jawab tersebut bukan hanya terhadap kepentingan diri sendiri, namun juga dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa contoh sikap bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari agar lebih mudah dipahami adalah sebagai berikut Masih banyak lagi perbuatan bertanggung jawab lainnya yang dapat dikategorikan sebagai contoh perilaku terpuji. Namun beberapa contoh diatas sudah cukup mewakili agar lebih mudah dimengerti dengan baik. Kemudian contoh berikutnya adalah perilaku jujur, yakni menyampaikan atau melakukan sesuatu sesuai dengan kenyataan. Salah satu contoh sikap kejujuran adalah mengembalikan barang yang ditemukan, tidak mencontek saat ulangan dan lain sebagainya. Amanah merupakan sikap yang menunjukkan bahwa kamu dapat menjaga kepercayaan dan tanggung jawab diberikan. Amanah juga merupakan salah satu sikap yang patut dimiliki setiap pemimpin di negeri ini agar kepercayaan dan harapan masyarakat dapat terjaga dengan baik. Agar dapat memperoleh gambaran jelas mengenai sikap amanah yang merupakan salah satu contoh perilaku terpuji. Dapat menerima kritik yang diberikan orang lain dengan baik demi memperbaiki diri menjadi lebih berkualitas Dengan senang hati membantu orang yang sedang mengalami kesusahan agar dapat keluar dari tidak menderita karenanya. Perilaku mulia ini sebaiknya dimiliki oleh semua lapisan masyarakat sehingga kesenjangan sosial dapat berkurang. Bersikap untuk saling tolong menolong antar sesama masyarakat juga merupakan contoh dari perilaku dermawan. Sehingga sudah menjadi tugas seorang anak untuk taat dan berbakti kepada orang tua. Kemudian perilaku selanjutnya yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat adalah menghargai perbedaan. Mampu menghormati dan menghargai pelaksanaan hari raya besar agama lain yang ada di sekitarnya. Beberapa perilaku yang baik dan mewakili sikap menghargai perbedaan tersebut akan membuat kerukunan antar masyarakat lebih terjamin. Sehingga kehidupan akan senantiasa selaras meskipun terdapat keberagaman dalam masyarakat dengan contoh perilaku terpuji di atas. Sehingga dalam kehidupan akan muncul rasa percaya diri diantara sesama dan tidak memicu kebohongan yang menyakitkan. Demikianlah beberapa contoh dari perilaku menepati janji yang dapat dilakukan dalam kehidupan masyarakat. Karena makanan yang seharusnya dapat membantu orang lain dari kelaparan tersebut akan sia-sia. 10 Akhlak Mulia Dalam Al Quran Untuk membentuk pribadi Muslim yang kuat dengan karakter berdasarkan Al-Qur’an, maka 10 akhlak terpuji ini sudah sangat memadai menjadi perangai diri. Apa yang Dimaksud dengan Perilaku Terpuji? Halaman all – Perilaku terpuji merupakan seala sikap, ucapan, dan perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran Islam. Orang yang berperilaku terpuji akan dicintai Allah SWT dan disayangi sesama manusia. Orang yang berperilaku terpuji dan berakhlak baik dalam pergaulan sehari-hari akan senantiasa dicintai oleh sesama. Ada beberapa contoh perilaku terpuji yang bisa diterapkan dalam lingkungan sekitar, yakni Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, jujur merupakan lurus hati, tidak berbohong misalnya dengan berkata apa adanya. Tanggung jawab merupakan keadaan wajib menganggung segala sesuatunya kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagaianya. Baca juga Pemerintah Pola Hidup Bersih dan Sehat Penting dalam Kehidupan Normal yang Baru 13 SIFAT TERPUJI DI DALAM ISLAM YANG WAJIB DI APLIKASIKAN DI DALAM HIDUP Adapun Sifat Terpuji yang harus dimiliki seorang Muslim menurut ajaran Islam adalah Sebagai berikut Artinya, tanpa hati yang suci tidak mungkin tumbuh sifat-sifat baik pada diri manusia. Karena itu Islam memerintahkan setiap muslim untuk memelihara kesucian hatinya[2]. Yang dimaksud dengan benar ialah jujur dalam perkataan maupun perbuatan[3]. Amanah ialah suatu sifat dan sikap pribadi yang setia, tulus hati, dan jujur dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya, berupa harta benda, rahasia, maupun tugas kewajiban. Karena itu islam dengan tegas memerintahkan setiap orang muslim harga bersikap amanah sepatu terdapat dalam Surah An-Nisa ayat 58. Dengan sifat malu pula seseorang akan terdorong untuk terbimbing kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan benar[5]. Adil dapat diartikan sebagai suatu sikap dan tindakan memberi hak kepada yang berhak. Sifat adil ini pada dasarnya hanya dituntut kepada mereka yang berada dalam posisi sedang berkuasa atau orang yang sedang dalam posisi menentukan sesuatu. Karena itu Allah menyuruhkan Muslim yang sedang berkuasa untuk dapat bersikap adil dalam Qur’an surah An- Nahl ayat 90 Yang dimaksud dengan Berani adalah suatu sikap mental dimana seseorang dapat menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya. Karena itu sifat optimis ini haruslah dipelihara dan dibina dalam setiap pribadi muslim sehingga meningkatkan kekuatan jiwanya untuk melakukan kebaikan. Secara Etimologi Sabar berasal dari bahasa Arab, Shabara,Yashbiru,Shabran. Muhammad Fethullah Gulen menyatakan bahwa sabar adalah tabah menjalani penderitaan dan nestapa seketika menghadapi berbagai kejadian yang sulit untuk dihadapi dan sulit untuk dihindari. Ibnu Atha menyatakan bahwa sabar adalah menghadapi bala dengan adab-adab yang baik[10].Ada peribahasa mengatakan bahwa kesabaran itu pahit laksana jadam, namun akibatnya lebih manis daripada madu. Ungkapan tersebut menunjukkan hikmah kesabaran sebagai fadhilah atau sifat yang baik dan terpuji. Sabar adalah suatu sikap mental yang tangguh untuk menerima keadaan atau ketentuan dan menggunakan sesuatu ini miliknya dengan baik. Sabar ketika menerima suatu ketentuan apakah, berbentuk musibah atau keberuntungan. Sabar dalam mengerjakan perintah walau banyak menghadapi godaan dan rintangan. Muhammad Fethullah Gulen menyebutkan bahwa Zuhud adalah meninggalkan kenikmatan dunia dan melawan kecenderungan jasmani. Dikalangan para sufi zuhud dikenal sebagai upaya untuk menjauhi kenikmatan dunia, menghabiskan umur dengan menjalani kehidupan yang semirip mungkin dengan orang yang diet sembari menjadikan taqwa sebagai landasan suluk, menegakkan hati untuk menolak gemerlap nya kehidupan duniawi yang dihadapi, dan menolak keinginan nafsu insan[12]. Yang paling penting adalah bagaimana seorang sufi dapat menata hatinya tidak terpengaruh oleh kekayaannya. Pada kondisi apapun seorang sufi akan bergembira karena dia melihat bahwa allah yang melakukannya. Artinya “Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan “Bunuhlah atau bakarlah dia”, lalu Allah menyelamatkannya dari api. Tawakal berasal dari wakala yang bermakna menyerahkan urusan kepada orang lain. Sifat Kasih saying meliputi, Pemurah, Tolong-menolong, Pemaaf, Damai, Persaudaraan, dan Menghubungkan tali kekeluargaan Silaturahim [15] [2] Dr. Rahmat Hidayat, MA,dkk , Akhlak Tasawuf, Medan Perdana Publishing, 2018 hal 69 [11] Dr. Rahmat Hidayat, MA,dkk , Akhlak Tasawuf, Medan Perdana Publishing, 2018 hal 76 [15] Dr. Rahmat Hidayat, MA,dkk , Akhlak Tasawuf, Medan Perdana Publishing, 2018 hal 76-78 15 Contoh Perilaku Terpuji di Kehidupan Sehari-Hari Perilaku terpuji adalah segala tindakan, ucapan, dan sikap yang baik, sesuai dengan kebiasaan adat masyarakat ataupun tuntunan agama. Bertanggung jawab membuat teman-teman bisa melakukan kewajiban dengan baik dan menjadi salah satu perilaku terpuji. Misalnya, setiap pagi hari kita harus merapikan tempat tidur agar kamar selalu rapi dan bersih. Baca Juga Terlalu Gemas, Perilaku Kucing Ini Mirip Anak Kecil, Minta Nonton Kartun Setiap Pagi Misalnya, ketika mengerjakan soal ujian, teman-teman sebaiknya bersikap jujur dengan tidak mencontek jawaban orang lain. Misalnya, kita harus amanah ketika melakukan tanggung jawab yang sudah diserahkan dan diselesaikan dengan baik. Misalnya, teman-teman tetap harus bersikap rendah hati dari apa yang kita miliki, meskipun orang lain melihatnya sebagai kelebihan. Sikap tolong menolong harus dijaga, karena pada dasarnya manusia sebagai makhluk sosial tetap membutuhkan pertolongan orang lain. Misalnya, ketika teman-teman melihat ada orang yang terjatuh dari sepeda, kita bisa menanyakan kondisinya dan membantunya berdiri. Baca Juga Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 9, Contoh Perilaku Bertanggung Jawab terhadap Sumber Daya Alam Misalnya, ketika ada bencana alam teman-teman bisa membantu melalui sumbangan berupa uang atau bahan makanan. Misalnya, ketika ada teman yang sukunya berbeda, kita tetap harus menerimanya dan tidak membeda-bedakannya. Baca Juga Baru Tahu, Ternyata Ini Alasan Kucing Suka Mengais Lantai Ketika Diberi Makan Perilaku terpuji selanjutnya adalah tidak boros, yaitu menghabiskan sesuatu lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Maka kita tetap harus sabar dan berusaha agar semeter depannya mendapatkan nilai yang baik. Baca Juga Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 9, Contoh Perilaku Bertanggung Jawab terhadap Sumber Daya Alam Jika tidak berbuat aniaya, maka kita sudah melakukan tindakan terpuji baik di mata masyarakat maupun agama. Baca Juga Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 9, Contoh Perilaku Bertanggung Jawab terhadap Sumber Daya Alam Salah satu sifat terpuji ini bisa memengaruhi orang lain secara positif dan membuat kita tidak ragu-ragu dalam bertindak. Nah, itulah berbagai macam perilaku terpuji yang bisa teman-teman lakukan dalam kehidupan sehari-hari. “Perilaku Terpuji dan Macam-macam Perilaku Terpuji” Perilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai ajaran Islam. Orang yang baik akhlaknya tentunya didalam pergaulan sehari-hari akan senantiasa dicintai oleh sesama, dan tentunya mereka kelak dihari kiamat akan masuk surga bersama dengan nabi saw. Sebagaimana beliau bersabda dalam hadisnya yang artinya sebagai berikut Saling kenal mengenal tersebut harus didasari dengan kemanusiaan, persaudaraan kecintaan serta ketakwaan kepada Allah swt . tanpa membedakan ras, keturunan, warna kulit, pangkat jabatan maupun agama. Dalam ta’aruf perbedaa-perbedaan itu harus kita jauhkan dan di ganti dengan kasih sayang. Benar atau jujur artinya sesuainya sesuatu dengan kenyataan yang sesungguhnya, tidak saja berupa perkataan tetapi juga perbuatan. Dalam bahasa arab benar atau jujur disebut sidiq ash shidqu. Berdasarkan istilah, amanah adalah sesuatu yang dititipkan kepada pihak lain sehingga menimbulkan rasa aman bagi pemberinya, dan sebaliknya, pihak penerima memelihara amanah dengan baik. Tasamuh dapat diartikan sebagai lapang dada, yaitu sikap tidak terburu-buru menerima atau menolak saran atau pendapat orang lain, sekalipun hal tersebut menyangkut pada masalah agama, akan tetapi dipikirkan dalam-dalam dipertimbangkan masak-masak baru menetapkan sikap. Toleransi menghendaki agar kerukunan hidup diantara manusia yang bermacam-macam paham, keyakinan dapat terhindar dari sifat-sifat kaku, bahkan menjurus pada sikap-sikap permusuhan. Pembelajaran Kelas 3 SD Agama Islam, Sikap dan Perilaku Terpuji — Kita akan mempelajari apa saja sikap dan perilaku baik pada pelajaran Agama Islam kelas 3 SD. Sebagai siswa Sekolah Dasar, kita harus memiliki sikap seperti itu. Dengan memiliki ketiga sikap tersebut sedari kecil, diharapkan saat dewasa nanti kalian akan menjadi umat Islam yang utama. Perilaku percaya diri pada seseorang dipengaruhi oleh lima faktor, yakni Sifat Terpuji dan Sifat Tercela menurut Imam Al-Ghazali Artinya, “Mengetahui hakikat, batasan, sebab-sebab yang dapat membentuknya, buahnya, tandanya, dan memulihkan kelemahannya sehingga menjadi kuat, dan mengembalikan yang hilang sehingga hadir kembali, termasuk ilmu akhirat,” Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 34-35. Adapun sifat tercela antara lain adalah takut fakir, mengutuk takdir, dengki, dendam, hasad, penipuan/pengkhianatan, mengejar ketinggian, menyukai pujian, menyenangi panjang umur dengan niat menikmati dunia, sombong, riya, marah, kekerasan, permusuhan, kemarahan, tamak, bakhil, kesenangan, boros, kegembiraan melewati batas, arogan, menghormati orang atas dasar kekayaannya, merendahkan orang miskin, rongkah, menang-menangan, bangga, ketinggian hati untuk mengikuti kebenaran, tenggelam dalam masalah yang tidak penting, senang banyak bicara, membual, perilaku yang dibuat-buat, cari muka, ujub, sibuk dengan aib orang lain, hilangnya penyesalan atas kebaikan dan rasa takut dari dalam hati, sibuk membela diri ketika mengalami kehinaan, kendur dalam membela kebenaran, mencari teman untuk memusuhi rohani, merasa aman dari tipu daya Allah ketika musibah datang, bersandar pada ibadah, makar dan khianat, manipulasi, panjang angan-angan, keras hati, kejam, senang pada dunia, sedih atas kehilangan dunia, nyaman dengan makhluk, resah dalam kesendirian, ceroboh, tergesa-gesa, kurang malu, dan sedikit memiliki belah kasih. Adapun lawannya, sifat terpuji merupakan bibit-bibit ibadah dan jalan taqarub,” Al-Ghazali, 2018 M I/35. Amal batin itu adalah sabar, ridha, zuhud, tawakal, dan senang berjumpa dengan Allah,” Lihat Syekh Ibnu Abbad, Ghayatul Mawahibil Aliyyah fi Syarhil Hikam Al-Atha’iyyah, [Semarang, Maktabah Thaha Putra tanpa catatan tahun], juz I, halaman 78. 4 Sifat Terpuji Nabi dan Rasul yang Patut Dicontoh Nabi dan rasul merupakan manusia yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya. Nabi dan rasul memiliki empat sifat terpuji yang patut dicontoh oleh umat Islam saat ini. Artinya, Allah SWT mengutus Nabi dan rasul untuk menyampaikan pesan kepada setiap umatnya. Allah memerintah nabi dan rasul untuk menyampaikan wahyu seperti dalam surat Al-Maidah ayat 67. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir,” terjemahan surat Al-Maidah ayat 67. Nabi dan rasul merupakan manusia yang memiliki kecerdasan baik secara intelektual, emosional, maupun spiritual. Kecerdasan inilah yang membuat nabi dan rasul berhasil dalam menyebarkan agama Allah.
Unduh PDF Unduh PDF Hubungan dengan orang tua terkadang menjadi kurang harmonis karena kamu merasa tidak dimengerti. Bagaimanapun juga, kamu tetap harus menghormati mereka. Untuk itu, mulailah dengan mengevaluasi pola pikir dan cara berperilaku kepada orang tua supaya kamu tetap memperlakukan mereka dengan baik. 1 Bersyukurlah. Rasa syukur bisa ditunjukkan dengan berterima kasih dan menghargai apa yang kamu miliki.[1] Selain melahirkan kamu ke dunia ini, orang tua berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginanmu dengan mengorbankan waktu dan tenaga. Tunjukkan respek kepada orang tua dengan menghargai usaha yang mereka lakukan untukmu. Sampaikan rasa syukur secara personal. Cara termudah menunjukkan rasa syukur adalah dengan mengucapkan terima kasih dan mengatakan kepada orang tua bahwa kamu menghargai mereka dan apa yang mereka lakukan. Lakukan hal kecil yang bermakna, misalnya dengan membenahi dapur setelah makan malam atau membuang sampah tanpa diminta. Orang tua akan melihat dan menghargai kebaikanmu. Pujilah hal-hal yang orang tua lakukan dengan baik. Contohnya, katakan kepada ibu betapa lezat masakannya atau betapa hebat prestasi ayah di tempat kerja. 2 Berusahalah memahami perspektif yang berbeda. Kemampuan menghargai pendapat yang berbeda adalah keterampilan untuk menjalani hidup yang dibutuhkan dalam semua aspek dimulai dari politik sampai pekerjaan. Memahami sudut pandang orang tua bukan berarti mengubah keyakinan. Kedua belah pihak akan saling mengerti dan menerima jika kamu mampu memahami situasi dari sudut pandang orang tua. Ajukan pertanyaan kepada orang tua agar kamu lebih memahami mereka. Ingatlah bahwa orang tua lahir dari generasi yang berbeda dan banyak yang berubah seiring waktu. Ajaklah mereka berdiskusi untuk menghilangkan kesenjangan dan menumbuhkan rasa saling mengerti. Buatlah jurnal untuk mencatat interaksi dengan orang tua. Baca lagi catatanmu untuk memahami berbagai hal dengan lebih jujur dan tidak membuat interpretasi sesuai kepentinganmu sendiri. Berkonsultasilah dengan orang yang netral. Hubungan yang saling menghargai bisa terjalin jika kamu mampu memahami alasan yang mendasari sikap orang tua kepadamu. Untuk itu, berkonsultasilah dengan orang yang tidak berpamrih agar kamu mampu memahami berbagai hal dari perspektif orang lain, termasuk dari perspektif orang tua. 3 Hargai kebijaksanaan orang tua. Kebijaksanaan berarti kemampuan mengintegrasikan pengetahuan dan pengertian tentang kehidupan untuk menghadapi ketidakpastian yang mungkin terjadi.[2] Percaya atau tidak, orang tua pernah mengalami hampir semua kejadian yang kamu alami di masa kecil atau remaja. Dengan demikian, akui bahwa orang tua memiliki pengetahuan dan pertimbangan yang pantas dihargai. Contohnya, ketika ingin berkonsultasi dengan dokter, kamu akan memilih dokter yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan untuk mendiagnosis dan menyembuhkan penyakit. Hal yang sama berlaku untuk orang tua. Kamu akan lebih menghargai orang tua jika mampu melihat mereka sebagai orang-orang yang profesional dalam berbagai aspek kehidupan. 4 Ingatlah betapa besarnya cinta orang tua kepadamu. Cinta orang tua kepada anaknya tidak terukur.[3] Selain menghidupi anak-anaknya, orang tua mendidik, membimbing, membantu mengatasi kesulitan anak-anaknya, mengabdikan diri, dan mencintai anak-anaknya tanpa syarat. Sebagai anak, kita sering lupa betapa banyaknya kebaikan orang tua bagi kita. Renungkan cinta dan dukungan orang tua untuk menjalin kembali rasa cinta dan menumbuhkan respek kepada mereka. Ketika orang tua sepertinya menghalangi keinginanmu, ingatlah bahwa mereka melakukannya karena alasan yang baik. Sering kali, orang tua berperan sebagai perisai untuk melindungi anaknya dari hal-hal yang berbahaya. Orang tua sangat memprioritaskan keberhasilan masa depanmu sebab mereka sangat mencintaimu. Konflik dengan orang tua bisa terjadi apabila perilakumu terkesan menghambat sehingga membatasi kemampuanmu untuk meraih keberhasilan. Sadari bahwa hal ini didasari oleh rasa cinta orang tua kepada anaknya. Iklan 1 Taati aturan. Sebagai anak, mungkin kamu tidak setuju dengan aturan yang orang tua tentukan, tetapi ingatlah bahwa aturan ditentukan atas pertimbangan tertentu. Aturan berperan penting dalam kehidupan sehari sebab sebagai manusia, kita saling tergantung. Apabila ada aturan yang dilanggar, konsekuensinya bukan hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga pada orang lain termasuk orang tua.[4] Dengan mematuhi aturan, kamu menunjukkan kepada orang tua bahwa kamu menghargai pertimbangan dan keputusan mereka. Ketahui apa yang menjadi ekspektasi orang tua. Pahami baik-baik aturan yang ditentukan supaya kamu tidak bingung dan secara tidak sengaja melanggarnya. Pertimbangkan dahulu konsekuensinya. Pikirkan akibat dari tindakan yang akan kamu lakukan serta dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain. Pikirkan juga apakah tindakanmu benar-benar bermanfaat. 2 Bersikaplah sopan kepada orang tua. Tata krama bukan sekadar mengetahui garpu yang tepat saat pesta makan malam. Memiliki tata krama berarti mampu memahami perasaan orang lain. Tumbuhkan kesadaran untuk bersikap sopan kepada orang tua yang sudah kamu kenal sepanjang hidupmu dengan menunjukkan respek dan rasa hormat. Ucapkan "Tolong" dan "Terima kasih". Setiap kata memiliki kekuatan dan makna. Selain bersikap sopan, berbicara sopan merupakan cara menunjukkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada orang tua. Perhatikan baik-baik ucapanmu. Saat berbicara dengan orang tua, pertimbangkan baik-baik topik yang dibahas dan kata yang kamu ucapkan. Orang tua selalu menganggap anak mereka masih bayi berapa pun usianya dan selalu menggunakan perspektif yang positif. 3 Habiskan waktu bersama orang tua. Pada usia tertentu terutama semasa remaja, mungkin kamu lebih suka melakukan aktivitas lain daripada berkumpul dengan orang tua. Mereka bisa memahami dan menerima hal ini. Walau demikian, bayangkan betapa besarnya cinta, kebahagiaan, dan respek yang mereka rasakan jika kamu mau menghabiskan waktu berkualitas bersama orang tua sebagai kejutan bagi mereka. Berpartisipasilah dalam aktivitas yang menjadi kegemaran orang tua. Libatkan diri saat mereka mengisi waktu senggang sambil bersenang-senang. Entah berolahraga, berdansa, bermain musik, atau berkebun, tanyakan kegiatan yang mereka sukai dan ikutlah melakukannya bersama mereka. Prioritaskan orang tua dengan memutuskan beraktivitas bersama mereka sesekali, alih-alih selalu berkumpul dengan teman-teman. Mereka akan menghargai sikapmu. 4 Tunjukkan kasih sayang kepada orang tua. Seiring bertambahnya usia, banyak di antara kita yang lupa memeluk dan memberikan ciuman kasih sayang kepada orang-orang tercinta. Kedekatan dengan orang tua secara fisik yang penuh kasih menunjukkan bahwa kamu mengakui, menghormati, dan menghargai posisi mereka sebagai orang tua dan orang yang sudah membesarkanmu. Katakan kepada orang tua bahwa kamu mencintai mereka di saat yang tidak terduga, alih-alih hanya saat kamu membutuhkan sesuatu. Peluk dan ciumlah orang tua dengan penuh kasih tanpa pamrih apa pun. Jika mereka bertanya mengapa kamu berperilaku demikian, katakan "Karena Ibu adalah ibuku." Iklan 1 Jangan menentang ucapan orang tua. Membentak, memaki, meremehkan, atau berbicara kasar kepada orang tua merupakan sikap yang tidak baik.[5] Cara ini merupakan pembangkangan dan akan memicu konflik dengan orang tua. Belajarlah mengendalikan reaksi negatif saat dinasihati orang tua supaya kamu mampu menghargai otoritas mereka. Lakukan identifikasi masalah. Kamu sudah melakukan langkah paling penting jika menyadari adanya masalah dan ingin mengatasinya. Kedewasaan sangat dibutuhkan untuk memahami perbedaan perspektif dan reaksi antara anak dan orang tua. Minta maaf kepada orang tua. Jika kamu pernah bersikap tidak respek kepada orang tua, akui kesalahanmu dan mintalah mereka membimbingmu untuk mengubah perilaku. Berusahalah mengendalikan pikiran. Lain kali, seandainya kamu ingin mengucapkan kata-kata yang tidak sopan, pikirkan lagi sebelum berbicara secara impulsif karena ingin melampiaskan emosi. Pertimbangkan perkataan orang tua dan apa sebabnya.[6] 2 Perhatikan bahasa tubuhmu. Komunikasi lebih banyak ditentukan oleh cara berbicara, alih-alih karena kata-kata yang diucapkan, misalnya intonasi suara, kontak mata, dan gerakan tubuh.[7] Pastikan kamu memberikan isyarat nonverbal yang menunjukkan respek dan pengertian kepada orang tua. Jangan menyilangkan lengan sebab kamu terkesan sedang bersikap defensif dan tidak mau berkomunikasi. Perhatikan intonasi suaramu. Jangan berbicara dengan kata-kata yang kasar atau nada suara yang tinggi. Perilaku ini menunjukkan bahwa emosi mulai mengendalikan pikiranmu, bukannya logika. Berbicaralah dengan tenang dan berusahalah mengendalikan diri. Lakukan kontak mata untuk menunjukkan bahwa kamu berbicara dengan tulus dan mau mendengarkan perkataan orang tua. 3 Jangan mengungkit masa lalu. Saat diskusi memanas, mungkin kamu terpancing untuk membahas hal-hal yang membuatmu marah, sakit hati, atau stres. Berfokuslah pada subjek diskusi supaya kamu mampu mengatasi masalah satu per satu tanpa merasa terbebani. Cari tahu apakah ada masalah yang belum terselesaikan sebelum memulai percakapan. Komunikasi akan terhambat jika kamu masih memendam amarah atau sakit hati. Bereskan dahulu masalah yang masih ada satu per satu supaya kamu bisa memperbaiki hubungan dengan orang tua. Sebelum memulai percakapan, buatlah kesepakatan dengan orang tua bahwa kamu akan membahas masalah satu per satu. Entah siapa yang melenceng dari topik, ingatkan satu sama lain agar kembali pada topik yang sedang dibicarakan. 4 Terimalah perbedaan pendapat. Orang tua tidak selalu benar, tetapi hal ini bukan alasan untuk bersikap tidak respek saat kamu mempertahankan pendapat. Alih-alih bertengkar dengan orang tua, berusahalah menyampaikan pendapat dengan tenang dan rasional. Buatlah catatan. Pikirkan pendapat yang ingin disampaikan kepada orang tua lalu tulislah beserta alasan dan contoh untuk mendukung pendapatmu. Carilah waktu yang tepat untuk berbicara dengan orang tua. Jangan berdiskusi ketika kamu sedang marah. Alih-alih, cari tahu kapan orang tua sedang santai dan tidak stres lalu ajaklah berkumpul supaya kamu bisa menyampaikan pendapat dengan tenang. Gunakan kata "Saya/Aku" untuk menyampaikan pendapat tanpa bersikap defensif. Mulailah berbicara dengan mengatakan "Saya/Aku" diikuti oleh perilaku yang tidak kamu sukai, apa yang kamu rasakan, dan hal-hal yang perlu diubah.[8] . Sebagai contoh, alih-alih mengatakan, "Ayah tidak pernah mendengarkan aku", gantilah dengan kalimat, "Aku merasa diabaikan. Aku ingin Ayah menghargai pendapatku." 5 Ajaklah orang tua mengobrol. Biarkan mereka mengetahui keseharianmu. Ceritakan aktivitasmu saat berada di sekolah, di tempat kerja, bersama incaranmu, atau hal-hal menyenangkan yang belum pernah diceritakan. Ungkapkan kekhawatiran atau ketakutanmu kepada orang tua sebab mereka mungkin pernah mengalami hal yang sama. Keterlibatan orang tua dalam percakapan yang terbuka menunjukkan bahwa kamu memercayai dan menghargai pendapat mereka. Percayakan kepada orang tua apa yang selama ini dirahasiakan. Menceritakan semua hal kepada orang tua mungkin membuatmu merasa tidak nyaman. Akan tetapi, tunjukkan bahwa kamu menghargai kebijaksanaan orang tua dan memercayai mereka dengan menceritakan hal-hal kecil yang kamu rahasiakan. Jangan ragu untuk mengekspresikan emosi. Kamu boleh menunjukkan rasa takut, marah, gugup, bahagia, atau emosi yang lain kepada orang tua. Membiarkan mereka terlibat dalam kehidupanmu merupakan sikap positif yang menunjukkan bahwa kamu peduli kepada mereka. Iklan Orang tua bekerja keras setiap hari untuk memastikan semua kebutuhan dan keinginanmu terpenuhi. Mereka layak dihargai. Meskipun kamu tidak akrab dengan orang tua, tunjukkan respek dan sampaikan bahwa kamu menghargai mereka. Berikan hadiah dan camilan sebagai kejutan meskipun tidak ada acara spesial. Tunjukkan betapa besarnya perhatianmu dengan memberikan sekotak kecil cokelat atau sebotol sari buah. Ingatlah bahwa orang tua bukan orang yang sempurna. Mereka juga melakukan kesalahan dan terus berbuat salah. Berusahalah mencintai mereka tanpa syarat seperti mereka mencintaimu. Ingatlah bahwa kamu hanya memiliki sepasang orang tua. Perlakukan orang tua dengan baik sepanjang hidupnya untuk menghargai mereka. Hargai hidupmu dengan menunjukkan betapa besarnya cintamu kepada orang tua selagi mereka bersamamu. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Perilaku terjadi melalui proses adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berpikir, dan bersikap yang merupakan gerakan dari berbagai aspek baik fisik maupun non fisik. Berperilaku yang baik bagi anak merupakan suatu hal yang paling penting yang wajib diberikan keluarga terutama orang tua dalam mengasuh anak, bila anak mempunyai perilaku yang baik akan membawa anak menuju rasa tentram dikemudian hari. Pola asuh orang tua mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan perilaku moral pada anak, karena dasar perilaku moral pertama diperoleh oleh anak dari dalam rumah yaitu orang tuanya. Menururt Baumrind ada empat macam bentuk pola asuh orang tua yang diterapkan oleh masing-masing orang tua, bentuk-bentuk pola asuh itu adalah pola asuh otoriter, pola asuh demokrasi, pola asuh penelantaran dan pola asuh permisif. Perbedaan pola asuh orang tua seperti ini dapat berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan emosi remaja, sebagai contoh cara memberi hukuman misalnya, kalau dulu anak dipukul karena nakal, pada masa remaja cara semacam itu justru dapat menimbulkan ketegangan yang lebih berat antara remaja dengan orang tuanya. Hukuman merupakan salah alat pendidikan represif. Alat ini memang bukan merupakan alat yang menjadi alternatif pertama dalam mendidik anak, karena sebelum menggunakan alat pendidikan ini harus terlebih dahulu menggunakan alat lain seperti nasihat dan teladan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ANDRAGOGI JURNAL PENDIDIKAN ISLAM, VOL 1, NO. 2 TAHUN 2019 Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut PTIQ Jakarta 304 PENINGKATAN PERILAKU TERPUJI SISWA MELALUI PENERAPAN HUKUMAN DAN POLA ASUH ORANG TUA SISWA MUHAMAD JAMI RUSMAN Sekolah Dasar Negeri Karang Tengah 9 Kota Tangerang Jamirusman1883 ABSTRAK Perilaku terjadi melalui proses adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berpikir, dan bersikap yang merupakan gerakan dari berbagai aspek baik fisik maupun non fisik. Berperilaku yang baik bagi anak merupakan suatu hal yang paling penting yang wajib diberikan keluarga terutama orang tua dalam mengasuh anak, bila anak mempunyai perilaku yang baik akan membawa anak menuju rasa tentram dikemudian hari. Pola asuh orang tua mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan perilaku moral pada anak, karena dasar perilaku moral pertama diperoleh oleh anak dari dalam rumah yaitu orang tuanya. Menururt Baumrind ada empat macam bentuk pola asuh orang tua yang diterapkan oleh masing-masing orang tua, bentuk-bentuk pola asuh itu adalah pola asuh otoriter, pola asuh demokrasi, pola asuh penelantaran dan pola asuh permisif. Perbedaan pola asuh orang tua seperti ini dapat berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan emosi remaja, sebagai contoh cara memberi hukuman misalnya, kalau dulu anak dipukul karena nakal, pada masa remaja cara semacam itu justru dapat menimbulkan ketegangan yang lebih berat antara remaja dengan orang tuanya. Hukuman merupakan salah alat pendidikan represif. Alat ini memang bukan merupakan alat yang menjadi alternatif pertama dalam mendidik anak, karena sebelum menggunakan alat pendidikan ini harus terlebih dahulu menggunakan alat lain seperti nasihat dan teladan. Kata Kunci Perilaku Terpuji Siswa dan Penerapan Hukuman ABSTRACT Behavior occurs through the process of interaction between the individual and his environment as a state of mind to think, think, and behave which is a movement from various aspects both physical and non-physical. Good behavior for children is the most important thing that must be given by the family, especially parents in caring for children, if the child has good behavior will bring the child to feel at ease in the future. Parenting parents have a very important role for the development of moral behavior in children, because the basic moral behavior is first obtained by the child from home, namely his parents. According to Baumrind, there are four types of parenting practices applied by each parent, the forms of parenting are authoritarian parenting, democratic parenting, neglect parenting and permissive parenting. Differences in parenting parents like this can affect differences in adolescent emotional development, for example how to give punishment for example, if the child was beaten for being naughty in the past, during adolescence such a method can actually cause more severe tension between adolescents and their parents. Punishment is a repressive educational tool. This tool is indeed not the first alternative tool in educating children, because before using this educational tool must first use other tools such as advice and example. Keywords Student Praiseworthy Behavior and Application of Punishment ANDRAGOGI JURNAL PENDIDIKAN ISLAM, VOL 1, NO. 2 TAHUN 2019 Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut PTIQ Jakarta 305 A. PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar, terus menerus, terarah dan berkesinambungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, tujuan pendidikan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan, disadari dan dijadikan sasaran oleh setiap pendidik yang melaksanakan kegiatan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana yang dibutuhkan untuk pengembangan kehidupan manusia. Maka dari itu pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan kehidupan generasi yang sejalan dengan tuntutan kemajuan mayarakat dan bangsanya. Pendidikan mempunyai banyak arti. Emile Durkheim mendefinisikan pendidikan sebagai pengaruh yang dilaksanakan oleh orang dewasa atas generasi yang belum matang untuk penghidupan sebagai suatu pembentukan watak/kepribadian, juga harus dapat mempersiapkan sumber daya yang handal, terutama dalam memasuki abad ke-21, yang merupakan era persaingan bebas globalisasi yang menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dalam tatanan global. Sejalan dengan hal tersebut maka menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada bab II pasal 3 menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, tujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung Nasional yang berdasarkan atas Pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Peranan pendidikan sangatlah penting sebagai usaha membangun manusia yang berkualitas yang dilandasi dengan peningkatan kecerdasan, pengetahuan, sikap dan keterampilan. Proses pendidikan diawali ketika individu dilahirkan dilanjutkan dengan Penerapan Pola Asuh Orang Tua dalam lingkungan keluarga kemudian dilanjutkan dan dikembangkan melalui jenjang pendidikan formal, terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Pola Asuh Orang Tua adalah kemampuan dan kesiapan orang tua memberi contoh serta membantu, mendidik, mengawasi dan memimpin anak agar anak dapat berdiri sendiri dan juga orang tua dapat memperbaiki kehidupan anak yang kurang baik sehingga menjadi baik. Pola Emile Durkheim, Pendidikan Moral Suatu Studi teori dan aplikasi sosiologi pendidikan, terjemah oleh Lukas Ginting Jakarta Erlangga, 1990, 2-3 Undang-undang Sisdiknas Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Sinar Grafika, 2003, 5-6. ANDRAGOGI JURNAL PENDIDIKAN ISLAM, VOL 1, NO. 2 TAHUN 2019 Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut PTIQ Jakarta 306 asuh orang tua dengan anak berdisiplin diri dimaksudkan sebagai upaya orang tua dalam meletakan dasar-dasar disiplin kepada anak dan membantu pengembangannya sehingga anak memiliki disiplin Asuh Orang Tua mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan perilaku moral pada anak, karena dasar perilaku moral pertama diperoleh oleh anak dari dalam rumah yaitu Pola Asuh Orang Tuanya. Proses pengembangan melalui pendidikan disekolah tinggal hanya melanjutkan perkembangan yang sudah ada. Menurut Chatib Thoha yang mengemukakan bahwa Pola Asuh Orang Tua adalah suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada orang tua berkewajiban untuk mengasuh dan mendidik anaknya, sebagai contoh, bagaimana sikap atau perilaku orang tua dalam menerapkan aturan, mengajarkan nilai/norma, mem-berikan perhatian dan kasih sayang serta menunjukan sikap dan perilaku yang baik sehingga dijadikan contoh/model bagi anaknya. Casmini menyatakan bahwa gaya pengasuhan orang tua meliputi authorian, authoritative, dan permissive yang didalamnya terdapat praktek-praktek pengasuhan yang mendeskripsikan bagaimana orang tua memberikan dan meperlakukan anak yang terdiri dari peraturan, hukuman, hadiah, kontrol dan komunikasi. Pengasuhan authoritarian merupakan pengasuhan dimana orang tua suka memaksa anak-anaknya untuk patuh terhadap aturan-aturan, berusaha membentuk tingkah laku serta cenderung mengekang keinginan anak. Orang tua tidak mendorong untuk mandiri, jarang memberi pujian, hak anak sangat dibatasi tetapi dituntut mempunyai tanggung jawab sebagimana halnya orang dewasa. Anak harus tunduk dan patuh pada orang tua. Pengontrolan tingkah laku anak sangat ketat, sering menghukum anak dengan hukuman fisik, serta orang tua terlalu banyak mengatur kehidupan anak. Pengasuhan authoritative adalah pengasuhan dimana orang tua selalu memberikan alasan kepada anak saat bertindak, mendorong untuk saling membantu dan bertindak secara objektif. Orang tua cenderung tegas tetapi hangat dan penuh perhatian sehingga anak tampak ramah, kreatif dan percaya diri, mandiri dan bahagia serta memiliki rasa tanggung jawab sosial. Orang tua bersikap bebas atau longgar namun masih dalam batas-batas normatif. Pengasuhan permissive memberikan kebebasan kepada anak seluas mungkin dan sangat longgar. Anak mendapat kebebasan mengatur dirinya sendiri. Tidak ada tuntutan bagi anak untuk belajar bertanggung lingkungan keluarga orang tua sebagai pendidik di dalam keluarga memegang peranan yang sangat esensial dan strategis karena semua Schohib, Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri Jakarta Rineka Cipta, 2001, 16. Chaotib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2003, 109. Casmini, Emotional Parenting Dasar-dasar Pengasuhan Kecerdasan Emosi Anak Yogyakarta Pilar Media, 2007, 7. ANDRAGOGI JURNAL PENDIDIKAN ISLAM, VOL 1, NO. 2 TAHUN 2019 Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut PTIQ Jakarta 307 perilaku orang tua dalam pola asuhannya akan dijadikan model anak-anaknya dan pada gilirannya anak dalam mengidentifikasi segala sesuatunya. Sedangkan strategis dimaksudkan karena kepemimpinannya orang tua yang diterima oleh anak akan berdampak secara berarti bagi perkembangan psikologis anak. Orang tua menjadi pendidik pertama dan utama bagi pendidikan anak terutama dalam penanaman keimanan, dan keimanan tersebut sangat diperlukan oleh anak sebagai landasan bagi akhlak upaya pencapaian tujuan pendidikan, salah satu hal yang diperlukan adalah alat pendidikan. Dalam proses pendidikan, alat pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena tanpa alat pendidikan seperti bangunan sekolah, papan tulis, buku, tata tertib, hukuman dan sebagainya, maka sudah bisa dipastikan proses belajar mengajar di sekolah akan terganggu karena kurangnya fasilitas yang mendukung. Hukuman dapat diartikan sebagai penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang orang tua, guru, dan sebagainya sesudah terjadi suatu pelanggaran, kejahatan atau kesalahan, atau dengan kata lain suatu perbuatan yang tidak menyenangkan dari orang yang lebih tinggi kedudukannya untuk pelanggaran dan kejahatan, dengan maksud memperbaiki kesalahan anak, bukan untuk mendendam. Dengan demikian, pemberlakuan hukuman dalam mendidik anak tidak terhenti pada hukuman itu sendiri, melainkan pada tujuan yang ada dibelakangnya, yaitu agar manusia yang melanggar itu insyaf, bertaubat, dan kembali menjadi orang yang berperilaku lebih baik. Dengan adanya sanksi atau hukuman diharapkan anak akan lebih patuh terhadap suatu peraturan, dan anak akan merasa takut untuk me-lakukan pelanggaran dan sebagainya. Penerapan sanksi dan hukuman tersebut, menurut S. Nasution merupakan salah satu tujuan pendidikan, yaitu melakukan perubahan kelakuan dan sikap anak didik seperti yang diharapkan hukuman adalah tindakkan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa. Dan dengan adanya nestapa itu anak menjadi sadar akan perbuatannya dan berjanji dalam hatinya untuk tidak biasa dikenal dengan nama Azab, kata Azab didalam Al-Qur’an diulang sebanyak 373 kali. Jumlah yang banyak ini menunjukan perhatian Al-Qur’an yang amat besar terhadap masalah hukuman ini, dan meminta perhatian umat manusia. Selanjutnya didalam Al-Qur’an mengenai hukuman, misalnya dapat dijumpai dalam surat An-Nur ayat 2 Ahmad Tafsir, Pendidikan Anak dalam Keluarga Bandung Remaja Rosdakarya, 1996, 8. Badudu dan Sutan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta Pustaka Sinar Harapan, 1996, 520. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Jakarta Rineka Cipta, 1996, 37. S. Nasution, Sosiologi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara, 1995, 10. Amin Daten Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan Surabaya Usaha Nasiaonal, 1999, 147. ANDRAGOGI JURNAL PENDIDIKAN ISLAM, VOL 1, NO. 2 TAHUN 2019 Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut PTIQ Jakarta 308 ➔◆ ◆ →⬧ ◼◆ ☺ ⬧⬧ ⧫ ◆ ➔⬧ ☺ ⬧◆ ⧫❑⬧➔ ❑◆◆ ◆◆ ☺◆⧫ ⬧ ⧫✓⬧☺ “perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” Ayat ini memberikan penjelasan tentang pemberian hukuman kepada laki-laki dan perempuan yang melakukan perzinahan, dengan cara didera atau dicambuk sebanyak seratus kali cambukkan dan jangan berbelas kasihan terhadap orang yang melakukan perzinahan. Hukuman merupakan produk dari sistem otoriter. Pemberian hukuman tidak mendidik anak-anaknya untuk bersikap percaya diri, disiplin pribadi, dan kesadaran terhadap diri sendiri juga tidak mendorong keberanian anak untuk ikut berperan atau bersikap kreatif, karena dengan hukuman, orang tua menekan daya kreativitas anak yang sedang berkembang. Anak tidak akan berani mencoba, dan ia tidak akan mengembangkan kemampuan untuk melakukan sesuatu karena tidak mendapatkan kesempatan mencoba. Juga anak akan kehilangan spontanitas, dan tidak dapat mencetuskan ide-ide baru. Ia merasa tidak dapat mengimbangi teman-temannya dalam segala hal, sehingga anak menjadi pasif dalam bergaul. Lama kelamaan ia aka mempunyai perasaan rendah diri dan akan kehilangan kepercayaan kepada diri sendiri. Jika seorang anak mendapat hukuman di sekolah, dan ia tidak bisa menerima hukuman tersebut dengan nyaman, maka hal tersebut akan berdampak buruk terhadap kecintaan dia kepada sekolah, teman dan para guru. Dan itu akan mendorong anak untuk mengakhiri memutus hubungan positif dengan orang-orang tersebut. Selanjut-nya, akan tumbuh dalam jiwa akan berhubungan yang buruk dengan mereka, yaitu perasaan merasa kurang dapat kasih sayang dan merasa “terpencil” secara sosial. Dan jika hal ini terjadi, semuanya itu akan mendorong mereka untuk menjalin pergaulan dengan teman-temannya yang tidak baik yang bernasib sama kemudian mereka akan membuat aliansi itu dengan cara saling mencintai dan saling membuka rahasia diantara mereka. Penerapan hukuman juga diterapkan Pada lembaga pendidikan MAN 10 joglo Jakarta Barat, aturan yang diterapkan oleh pihak ANDRAGOGI JURNAL PENDIDIKAN ISLAM, VOL 1, NO. 2 TAHUN 2019 Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut PTIQ Jakarta 309 sekolah antara lain adalah mewajibkan bagi setiap siswi dan siswa untuk memasukkan baju seragam mereka ke dalam rok atau celana dan wajib pula memakai dasi bagi siswa atau siswi, hukuman bagi mereka yang melanggar biasanya langsung ditegur di tempat dan langsung memerintahkan mereka untuk merapikan pakaian mereka. Lain daripada itu sekolah juga maih banyak dihadapkan dengan beberapa perilaku siswa yang masih sering membolos sekolah, menyontek saat ulangan, merokok dan lain sebagainya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga atau orang tua dirumah mempunyai andil juga dalam memperbaiki karakter mereka. Gejala-gejala yang diperlihatkan oleh siswa-siswa tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor-faktor yang berasal dari luar dirinya. Kedua faktor itu dapat berpengaruh terhadap perilaku siswa. Dengan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana Penerapan Hukuman dalam merubah perilaku siswa menjadi lebih baik atau minimal siswa tidak melanggar peraturan yang telah dibuat oleh pihak sekolah, dan apakah sejauh ini siswa menganggap Penerapan Hukuman sangat berpengaruh dengan Perilaku Siswa atau malah sebaliknya dan penelitian ini juga akan meneliti bagaimana Orang Tua Siswa dalam menerapkan Pola Asuh. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Penerapan Hukuman dan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perilaku Siswa Madarsah Aliyah Negeri 10 Jakarta. B. METODE PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan dalam arti yang luas sebagai cara ilmiah, pada penelitian bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode survai dengan pendekatan korelasional. Metode Penelitian dalam pengertian yang luas dapat diartikan sebagai cara ilmiah, untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono mengemukakan bahwa ada empat kata kunci yang perlu diperhatikan dalam menjelaskan metode penelitian, yaitu cara ilmiah yang berarti kegiatan penelitian itu dilakukan berdasarkan pada karakteristik keilmuan, yakni rasional, emparis dan sistematis. Rasional yang berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris, yakni cara-caraa yang dilakukan dalam penelitian dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis, artinya proses yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Walaupun langkah-langkah penelitian antara metode kuantitatif, kualitatif dan Research and Developement R&D berbeda, akan tetapi seluruhnya sistematis. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, 117. ANDRAGOGI JURNAL PENDIDIKAN ISLAM, VOL 1, NO. 2 TAHUN 2019 Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut PTIQ Jakarta 310 Metode survai dipergunakan dengan pertimbangan-pertimbangan bahwa penelitian dilakukan untuk mendapatkan data setiap variabel masalah penelitian dari tempat tertentu yang alamiah bukan buatan dengan alat pengumpul data berbentuk angket kuesioner, test dan wawancara terstruktur dan berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan dari peneliti. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Adapun populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 10 Jakarta. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis sebagaimana telah diuraikan, maka secara keseluruhan temuan dalam penelitian ini, dapat dibahas dengan cara mengkonfirmasi terhadap teori-teori yang sudah ada, sebagaimana telah dikemukakan pada Bab II, jadi dalam pembahasan penelitian ini akan diuraikan hasil temuan penelitian dan menguraikan hasil uji hipotesis beserta teori-teori yang telah diungkapkan sebelumnya. Dari hasil analisis deskriptif variabel penelitian variabel Perilaku Siswa dilihat dari skor rata-rata Perilaku Siswa yaitu 138,83 atau sama dengan 138,83150 X 100% = % dari skor idealnya yaitu 150. Data ini dapat ditafsirkan sebagai tingkat atau taraf perkembangan variabel tersebut dengan kriteria sebagai berikut. Pada kriteria taraf sangat tinggi sebesar 92,55%, hal ini menunjukkan bahwa pentingnya meningkatkan perilaku terpuji siswa baik dilingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Untuk variabel Penerapan Hukuman di lihat dari skor rata-rata yaitu 141,53 atau sama dengan 141,53150 X 100% = 94,35% dari skor idealnya yaitu 150, pada kriteria taraf sangat tinggi sebesar 94,35%. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya Penerapan Hukuman baik di lingkungan sekolah atau lingkungan keluarga. Sedangkan variabel Pola Asuh Orang Tua dilihat dari skor rata-rata Pola Asuh Orang Tua yaitu 139,34 atau sama dengan 139,34150 X 100% = 92,89% dari skor idealnya yaitu 150, pada kriteria taraf sangat tinggi sebesar 92,89%, hal ini menunjukkan bahwa Pola Asuh Orang Tua yang sesuai dengan tuntunan agama dapat mempengaruhi akan perilaku anak. Sedangkan pada hasil uji persyaratan hipotesis penelitian telah terpenuhi, yakni uji linieritas persamaan regresi Ŷ atas X1 dengan hasil P Sig = 0,315 > 0,05 5% atau Fhitung = 1,113 dan Ftabel dengan dk pembilang 46 dan dk penyebut 69 dan pada taraf kepercayaan signifikansi α = 0,05 adalah Fhitung 1,113 0,05 5% atau Fhitung = 0,426 dan Ftabel dengan Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka Cipta, 2002, 108. ANDRAGOGI JURNAL PENDIDIKAN ISLAM, VOL 1, NO. 2 TAHUN 2019 Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut PTIQ Jakarta 311 dk pembilang 20 dan dk penyebut 95 dan pada taraf kepercayaan signifikansi α = 0,05 adalah 1,65 Fhitung 0,426 0,05 5% atau Zhitung dan Ztabel pada taraf kepercayaan/signifikansi α = 0,05 adalah 1,645 Zhitung perilaku terpuji terhadap orang tua